Kunjungan Kerja di Samosir, Puslitbang BMKG Paparkan Kajian Mikrozonasi Bahaya Gempa Bumi

    Kunjungan Kerja di Samosir, Puslitbang BMKG Paparkan Kajian Mikrozonasi Bahaya Gempa Bumi

    SAMOSIR-Kepala penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( Puslitbang BMKG ) Dr. Supriyanto Rohadi, M.Si didampingi Dr. Jaya Murjaya dan Drs Mohammad Taufik Gunawan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Samosir, Rabu ( 15/ 06/ 2022 ). 

    Kunjungan kerja Plt. Kepala pusat penelitian dan pengembangan BMKG Dr. Supriyanto Rohadi dan rombongan disambut diterima Pejabat Sekretaris Daerah Hotraja Sitanggang, ST, MM didampingi Kalak BPBD Samosir Sarimpol Simanihuruk dan sejumlah Kepala Dinas di Ruang Lobby Lt. II Kantor Bupati Samosir.

    Hotraja Sitanggang, ST, MM dalam kesempatan itu menyampaikan terimakasih atas kunjungan kerjanya rombongan Plt Kepala penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( Puslitbang BMKG ) di Kabupaten Samosir sebagai titik Nol peradaban Batak, " Ujar Hotraja Sitanggang, ST, MM 

    Hotraja juga mengatakan, berdasarkan penelitian Kawasan Danau Toba merupakan kaldera yang terbentuk akibat meletusnya Gunung Toba Tiga kali berturut-turut yang pertama 840 ribu tahun yang lalu dan yang terakhir 74.000 tahun yang lalu dan kemudian membentuk kaldera dan di tengahnya munculah Pulau Samosir.

    "Berdasarkan para ahli yang juga diyakini bahwa kawasan kaldera Toba akan terus mengalami siklus geologi yang sangat panjang dan melalui pertemuan ini diharapkan akan membangun pemahaman terhadap potensi gempa, " Terang Pejabat Sekretaris Daerah Hotraja Sitanggang, ST, MM 

    Plt. Kepala pusat penelitian dan pengembangan Dr. Supriyanto Rohadi, M.Si dalam paparannya menjelaskan, kegiatan mikrozonasi ini dilakukan dengan tujuan memetakan daerah berdasarkan lapisan bebatuan dan melakukan analisis tingkat bahaya di Samosir berdasarkan analisis data microtremor dan alat lainnya, " Sebutnya

    Dr. Supriyanto Rohadi juga menyampaikan bahwa Indonesia rawan bencana, Karena Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik, yakni Eurasia, Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Sebanyak 80?ri wilayah Indonesia, terletak di lempeng Eurasia, meliputi Sumatera,  

    Selain Sumatera, juga meliputi Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Banda Aceh dan Lempeng benua ini hidup dan setiap tahunnya mereka bergeser atau menumbuk lempeng lainnya dengan jarak tertentu, " Terang Dr. Supriyanto Rohadi

    Lebih lanjut. Supriyanto Rohadi mengatakan, Kawasan Pulau Samosir dan Danau Toba yang berada di jalur sesar Sumatera yang masih aktif, tentu memiliki potensi kerawanan gempa. BMKB mencatat selama periode Januari hingga Mei 2021, Danau Toba dan Pulau Samosir pernah diguncang gempa sebanyak 142 kali.

    "Mikrozonasi ini bisa memberikan informasi zona-zona yang mempunyai potensi berdampak dan zona relatif aman akibat ancaman bahaya gempa bumi ( Getaran gempa bumi ) yang disajikan dalam bentuk informasi spasial (ruang) dengan skala mikro atau kecil, " Katanya. ( Karmel )

    Samosir
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Tanggulangi Peredaran Ikan Red Devil di...

    Artikel Berikutnya

    Ngantor di Desa, Bupati Serap Aspirasi Warga...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel

    Ikuti Kami